Ilusi optik memanfaatkan pergeseran antara apa yang dilihat mata dan penerimaan otak. Melalui ilusi ini, terungkap cara sistem visual mengedit gambar yang diterima.
Proses ini terjadi bahkan sebelum Anda menyadarinya, seperti asisten pribadi, untuk menentukan apa yang penting dan tak penting untuk diperhatikan. Orang menciptakan ilusi optik jauh sebelum mengetahui cara kerjanya.
Kini, kemajuan dalam neurosains berhasil mengungkap proses visual yang membodohi otak. Meski begitu, masih ada ilusi yang membutuhkan penjelasan. Berikut ilusi terbaik yang pernah ada beserta cara kerjanya.
Checker Shadow Illusion
Pada papan ini, kotak A tampak jauh lebih gelap dibanding B. Menakjubkannya, seperti terlihat, A dan B sebenarnya memiliki warna sama. Dalam program edit gambar, keduanya memiliki nilai RGB 120-120-120.
Profesor sains visi Edward Adelson di MIT menciptakan ilusi ini pada 1995 guna memperagakan cara sistem visual manusia menyikapi bayangan. Saat berupaya menentukan warna satu permukaan, otak kita tahu bayangan tersebut menyesatkan.
Kita mengimbanginya melalui interpretasi permukaan berbayang menjadi lebih terang dari secara teknis tampak mata. Hasilnya, kita melihat B lebih terang dari A. padahal kenyataannya, bayangan telah mengubah B segelap A.
Motion Induced Blindness
Setelah memandangi kedipan cahaya di tengah video selama 10 detik, titik kuning akan memberi jarak sama di sekitar ia mulai hilang. Satunya bisa saja menghilang kemudian muncul lagi dan menghilangkan lainnya. Dua atau tiga titik akan mengabur dan bergabung menjadi satu.
Hilang dan kemunculan ini berlanjut secara acak selama Anda fokus pada kedipan cahaya. Trik pikiran ini disebut Motion Induced Blindness dan tak memiliki penjelasan universal yang bisa diterima. Namun, hasil riset menyatakan, efek ini muncul di bagian korteks visual utama, bagian otak yang memroses informasi mengenai obyek statis dan bergerak.
Efek Troxler
Pandangi crosshair ini selama 20 detik atau lebih kemudian tampak titik akan mengabur menjadi abu-abu. Ketiadaan satu titik menjadi titik hijau yang berputar. Trik visual ini disebut efek Troxler dan ditemukan polymath Swiss Ignaz Paul Vital Troxler pada 1804. Efek ini merupakan hasil dari kemampuan neuron visual yang mematikan kesadaran pada benda yang tak berubah serta meningkatkan persepsi pada benda. Gambar berwarna tetap pada tempatnya sementara ketiadaan titik bergerak. Hasilnya, transisi sistem visual untuk fokus hanya pada titik kosong dan membuat titik nyata menghilang.
Ilusi Hering
Pada ilusi geometri-optik ini yang ditemukan fisiolog Jerman Ewald Hering pada 1861 ini, dua garis lurus dan parallel tampak seolah melengkung keluar. Hering mengatakan, efek ini terjadi pada otak yang membuat otak menilai lebih sudut di titik persimpangan antara garis biru dan merah. Namun, mengapa kita salah memperhitungkannya?
Peneliti Mark Changizi dari Rensselaer Polytechnic Institute di New York yakin, ilusi ini berkenaan dengan kecenderungan manusia untuk memprediksi secara visual. Menurutnya, sistem visual manusia telah berevolusi untuk mengkompensasi penundaan neural melalui gambar yang akan terjadi sepersepuluh detik di masa depan.
Simultaneousl Contrast Illusion
Bar horizontal di gambar atas tampak bergradrasi, dari terang ke abu gelap pada arah yang berlawanan latar. Mungkin Anda mengira ini adalah trik pikiran. Jika Anda menutupi semuanya dan menyisakan barnya saja, Anda akan melihat bar itu sebenarnya monokrom.
Ilusi ini serupa checker shadow illusion. Otak mengintepretasikan ujung bar berada dalam ilusi berbeda dan menduga terlebih dahulu bayangan aslinya.
Ilusi ular berputar
Tak ada yang bergerak pada gambar ini. Tak ada pula penjelasan solid mengenai gerakan ilusi ini. Beberapa ilmuwan visual menduga, ilusi ini terkait fixation jitter, gerak matak tak disadari yang memberi kesan benda diam menjadi bergerak.
Penjelasan lainnya, saat memandang sekitar gambar, detektor gerak pada korteks visual menjadi ‘bingung’ akibat perubahan dinamis pada neuron dan membuat Anda mengira melihat gerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar