Kamis, 31 Maret 2011

Bejat! Di Kamar Mandi Sekolah, Gadis Belia Diperkosa, Digilir 4 Pemuda!

Empat pemuda diduga memperkosa Bunga (14), bukan nama sebenarnya, gadis di bawah umur yang notabene masih duduk di bangku SMP Negeri Kabuh Kabupaten Jombang.

Ironisnya, Bunga digilir empat pemuda itu di kamar mandi sekolah. Kini kasus pemerkosaan tersebut ditangani secara intensif oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Jombang. "Guna penyelidikan, dua orang saksi sudah mulai melakukan pemanggilan saksi," kata Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Yogas, Senin (28/3/2011).

Yogas menjelaskan, kasus pemerkosaan itu dilimpahkan ke Unit PPA pada 15 Maret lalu. Semua itu, berawal ketika Bunga yang didampingi orang tuanya melaporkan kejadian nahas tersebut ke Mapolsek Kabuh. Dalam laporan itu, gadis berkulit putih ini mengaku telah diperkosa empat pemuda di kamar mandi sekolah.

Ceritanya, pada 27 Februari 2011, Bunga usai mengikuti ekstra kurikuler bola basket. Sekitar pukul 17.30 WIB ia hendak pulang karena kegiatan sudah selesai. Namun saat berada di depan sekolah, motor yang dikendarai warga Desa Pengampon Kecamatan Kabuh ini dihentikan dua orang pemuda, yakni Dani (22) dan Nanang (23).

Bunga berhenti untuk meminta penjelasan. Namun bukan penjelasan yang didapat. Tanpa banyak kata, Dani langsung menyeret Bunga ke halaman sekolah. Sedangkan Nanang, bertugas memegangi sepeda dan membawanya masuk pula. Selanjutnya, Bunga dibawa ke kamar mandi sekolah yang saat itu sedang sepi. Ironisnya, di kamar mandi itu sudah menunggu dua pemuda lainnya, yakni Eko (22) dan Andik (23).

Empat pemuda yang beralamat di Desa Sukodadi Kecamatan Kabuh ini memaksa korban untuk melakukan hubungan intim. Bunga menolak, namun dua diantara para pelaku langsung memegangi tangan dan kaki korban. Sedangkan pelaku lainnya, melucuti pakaian yang dikenakan gadis SMP tersebut. Ia tak berdaya. Kejadian selanjutnya dapat diduga, Bunga disetubuhi secara bergantian oleh empat pemuda itu.

Puas melampiaskan nafsu bejatnya, empat pemuda tersebut menyuruh Bunga pulang. Sampai beberapa hari usai kejadian, Bunga berusaha menyembunyikan kejadian yang menimpanya. Bahkan dihadapan kelurganya sekalipun Bunga ogah bicara. Entah kabar dari mana, seiring bergulirnya waktu keluarga Bunga mendengar kabar miring tersebut.

Mereka kemudian meminta penjelasan. Dihadapan kedua orang tuanya, Bunga membuka kisah pilunya. Tak terima atas kejadian tersebut, korban kemudian melaporkannya ke Mapolsek.

"Jadi kejadian itu baru dilaporkan pada 15 Maret. Kita mulai melakukan pemanggilan terhadap saksi dan juga empat terlapor," ujar Yogas. inilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar