Rabu, 09 Maret 2011

Diperkosa Bergiliran oleh 4 Temannya, Siswi SMK di Jaktim Depresi

Na (15), siswi kelas 1 salah satu SMK di Jakarta Timur, tergolek di bangsal RSCM sejak Minggu (6/3), guna pemulihan trauma yang dialaminya. Na mengaku diperkosa bergiliran 4 orang teman sekolahnya 3 minggu lalu setelah sebelumnya dicekoki minuman bercampur obat yang membuat dirinya tidak sadarkan diri.

Menurut keterangan ibu korban Mi (42) berdasarkan pengakuan putrinya, kejadian tersebut menimpa anaknya sekitar pertengahan Februari lalu di sebuah kost salah seorang temannya di Pondok Ramin, Utan Kayu, Matraman.

"Ngakunya pelakunya 4 orang, 3 teman satu sekolah dan 1 orang teman nongkrong anak saya," kata Mi kepada wartawan di Polrestro Jakarta Timur, Rabu (9/3/2011) malam.

Kepada ibunya, Na mengaku dicekoki minuman yang sebelumnya dicampir obat-obatan, sehingga anak ketiga dari lima bersaudara tersebut tidak sadarkan diri.

"Sejak kejadian itu, sikap anak saya mulai berubah dan jadi agak aneh. Tapi dia baru ngomong kalau sudah diperkosa hari Minggu kemarin," papar Mi.

Mi menuturkan, peristiwa yang menimpa Na tersebut baru terlontar dari mulut anaknya karena sang anak diduga malu dan takut. Namun atas desakan salah satu teman satu kelasnya, akhirnya Na mengaku telah diperlakukan tak senonoh oleh 4 temannya.

"Terus terang saya kaget waktu dengar cerita dia, enggak tahu harus gimana," tutur Mi yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang cuci.

Depresi yang dialami Na, pertama kali terlihat sejak Kamis (3/3). Na kerap berbicara sendiri dan berteriak. Dia sempat dilarikan ke RSCM, sesampainya di UGD, Na kembali sadar. Namun, hari Minggu lalu depresi Na menjadi-jadi. Selain berteriak Na juga merusak barang-barang di dalam rumah, sehingga keluarga memutuskan untuk merawat Na di RSCM.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestro Jakarta Timur Kompol Didik Heryadi mengatakan, pihaknya belum bisa memintai keterangan korban guna proses penyelidikan, mengingat kondisi korban yang masih labil kejiwaannya.

"Kita tunggu kondisi korban membaik untuk segera dimintai keterangan," kata Didik. detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar