Kamis, 03 Maret 2011

Ironis, Pelacur Mangkal di Dekat Istana Negara

Ini sebuah ironi. Tak jauh dari kawasan Istana Negara. Di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat dan sekitarnya, setiap malam, masih saja banyak pelacur-pelacur yang menjajakan diri di tepian jalanan. Mereka menjajakan diri sekitar pukul 22.00.

Ibarat “jualan” yang berusaha menarik “pembeli”, mereka tampil super menarik, cantik, sexy. Biasanya masing-masing pelacur ini berdiri dekat dengan “ojek” di sekitar mereka. Mungkin “ojek” ini merupakan jasa antar ke tempat peminat? Atau mungkin juga mereka sengaja bersiaga kalau-kalau ada yang razia, entah Satpol PP, entah polisi. Begitu itu terjadi, mungkin, para wanita malam ini langsung kabur.

Ironi, karena mereka mangkal di dekat istana Negara, dari sebuah negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim. Mana moral bangsa ini? Mana ketegasan aparat membersihkan mereka? Mana kepedulian negara untuk “menyelamatkan” masyarakat dan pelaku pelacuran ini sekaligus dari penyakit masyarakat ini? Apa karena menganut demokrasi, lalu pelacur-pelacur ini dibebaskan memilih tampil bebas menjual diri?

Sumber : rakyat merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar