Selasa, 08 Maret 2011

Kisah Nyata Asmara Rojali dan Yuleha ala Facebook Yang Menyentuh Hati

Berkenalan lewat Facebook, Rojali dan Yuleha (keduanya nama samaran) harus berurusan dengan hukum. Pasalnya, Yuleha tak pulang beberapa hari dan ditemukan di rumah Rojali.

Rojali (17) masih duduk di bangku kelas 3 SMA di kawasan Surabaya Utara. Sedangkan Yuleha, yang

baru berusia 14 tahun, merupakan kelas 1 SMP. Keduanya berkenalan lewat situs jejaring sosial Facebook sebulan lalu.

Awalnya, orangtua Yuleha yang tinggal di Jl Batu Safir Merah, Gresik itu melaporkan kasus penyekapan ke anggota Polsek Sawahan. Mereka panik lantaran sang anak tak kunjung pulang hingga beberapa hari. Yuleha tak pulang sejak 25 Februari lalu.

Informasinya, orangtua Yuleha berhasil melacak alamat Rojali di kawasan Jl Tembok Dukuh dari teman-teman Yuleha. Mereka mendatangi rumah itu dan menanyakan perihal keberadaan Yuleha.

Awalnya penghuni rumah menyangkal ada Yuleha di sana. Orangtua Yuleha tidak percaya begitu saja dan terus mendesak. Terlebih, ada sandal milik Yuleha.

Karena sudah tak sabar lagi, mereka berkeras masuk. Dengan perasaan kalut, orang tua Yuleha menggedor kamar yang diyakini mereka sebagai kamar Rojali.

Benar saja, ketika pintu dibuka, mereka mendapati Yuleha berada di dalamnya. Orangtua Yuleha lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Sawahan.

Hati kedua orangtua Yuleha bertambah panas saat mengetahui Rojali sudah meniduri anaknya itu sebanyak empat kali.

Oleh petugas polsek, orangtua Yuleha disarankan agar membawa kasus ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya untuk memaksimalkan penanganan kasusnya.

Untuk melengkapi berkas pemeriksaan, polisi pun melakukan visum kepada Yuleha. Dari hasil visum itu nantinya diketahui apakah selaput dara Yuleha sobek lantaran ulah Rojali.

“Korban kan masih di bawah umur. Jadi alasan suka sama suka tetap tidak dibenarkan karena anak di bawah umur masih dalam perlindungan orangtua,” ujar Kasat Reskrim AKBP Anom Wibowo melalui Kanit PPA AKP Herliana, Senin (7/3/2011).

Sementara itu, polisi tidak menahan Rojali. Pertimbangan polisi adalah Rojali saat ini tengah menempuh ujian. Terlebih Rojali masih di bawah umur.

“Kami memang tidak menahannya. Yang penting dia bertindak kooperatif saja kalau sewaktu-waktu dipanggil,” ujar AKP Herlina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar