Selasa, 15 Maret 2011

Seorang Gadis yang Cinta Mati Nekat Menunjukkan Cintanya dengan Ancaman Bom di Bandara

Grace Guajardo, perempuan warga Santiago, Cile, terancam dipenjara 61 hari (dengan catatan kalau ia tidak didakwa dengan Undang-Undang Antiterosisme) gara-gara menyebutkan ada bom di sebuah pesawat terbang di bandara Santiago. Di pesawat Iberia 6830 menuju Madrid, Spanyol, itulah terdapat Rodrigo Gomez, pacarnya, yang akan bekerja jadi pramusaji di sebuah kapal pesiar selamat setahun.
“Saya minta maaf. Saya nekat mengarang cerita itu karena saya sangat mencintai Rodrigo. Saya tidak mau dia pergi,” kata Grace yang menangis sesenggukan saat diperiksa dikantor polis.
Awalnya ada telepon ke bandara Santiago, menyatakan ayah Rodrigo sakit keras. Tak ada tanggapan. Kemudian ada telepon susulan, mengabarkan ada bom di dalam pesawat.
Pesawat dengan 312 penumpang yang hendak tinggal landas itu pun terpaksa dihentikan. Penumpang dievakuasi, tapi tak ada bom di sana. Polisi menyelidiki , ternyat kedua panggilan telepon berasal dari ponsel milik Gomez yang ditinggal di rumahnya. Grace pun diciduk.
Penerbangan kembali dijadwalkan keesokan harinya, tapi Rodrigo sementara harus mendampingi pacarnya menghadapi sidang pengadilan,ia menunda keinginannya merantau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar